Europe Trip: Paris

22.11

Europe Trip idealnya adalah satu bulan atau lebih, agar puas mengunjungi negara-negara Eropa yang letaknya berdekatan. Tetapi mendapat kesempatan kesana selama 2 minggu untuk mengunjungi 5 negara saja rasanya saya sudah sangat beruntung.

Berawal dari promo Malaysia Airlines (MAS) saat travel fair di JCC dengan rute berangkat Jakarta - Paris, pulang Amsterdam - Jakarta seharga USD 800 (kurs 2013) sudah PP. Akhirnya kita pun nekat membeli karena diberi tahu kalau visa ditolak, uang tiket bisa di refund oleh pihak MAS.

Urusan tiket pesawat selesai, kita langsung beralih ke urusan penginapan. Karena masih sangsi urusan visa, akhirnya semua penginapan selama disana dipesan via booking.com dengan mencari yang free cancelation dan sistem pembayaran cash ditempat.

Salah satu enaknya Europe Trip itu kita bisa keliling ke banyak negara-negara Eropa tetapi cukup apply satu visa saja, yaitu visa Schengen. Apply visa Schengen satu bulan sebelum berangkat lewat travel agent kepercayaan, karena perjalanan Eropa pertama kali jadi kurang pede visa akan diterima kalau mengurus sendiri di kedutaan. Dan Alhamdulillah visa kita semua akhirnya lolos juga, so Europe here we come!

Bonjour Paris

Day 1: Pagi di bulan Mei waktu Paris.. kita 5 orang perempuan dengan pengalaman jalan-jalan yang minim, budget pas-pasan, dan waktu yang singkat bertekad mengunjungi 5 negara sekaligus ala backpacker style. Tetapi baru sampai di bandara Charles de Gaulle saja kita sudah kerepotan geret-geret koper naik turun tangga.

Drama pertama dimulai saat mencari penginapan kita, Hotel Moulin Vert yang ternyata lokasi nya sangat sulit ditemukan. NOT RECOMMENDED! Berbekal peta dan petunjuk dari hotel yang seadanya, setelah hampir 2 jam naik turun bus dan jalan kaki kesana kemari akhirnya ketemu juga..


view from our balcony room in Hotel Moulin Vert

street of Paris



Maupun sampai hotel dengan keadaan yang sudah capek, tetapi tidak menyurutkan semangat jalan-jalan kita karena hari masih panjang, dan destinasi pertama kita siang itu adalah Eiffel Tower. 

Untuk menuju Eiffel Tower dan tempat-tempat lain nya selama di Paris kita selalu naik kereta bawah tanah yang disebut Metro. Naik Metro dengan tujuan Tour Eiffel, kita tiba persis di depan Eiffel Tower yang menjulang cantik. Tidak membuang-buang waktu kita langsung do what most tourist would do: taking pictures!

Paris Metro
 
Eiffel Tower


Selain berfoto didepan Eiffel Tower, kita juga berbelanja miniatur Eiffel Tower yang banyak dijual di sekitar situ dengan harga yang lebih murah dari pada di tempat lain. Tetapi sayangnya kita tidak berkesempatan menaiki puncak Eiffel Tower, karena harus menekan budget selama disana.

Puas melihat Eiffel Tower, kami langsung menuju ke destinasi selanjutnya yaitu Champs Elysees.

Champs Elysees adalah jalan panjang yang berisi kafe, bioskop, dan pertokoan mewah di jantung kota Paris. Jika di ibaratkan mungkin seperti Orchard Road nya Singapore atau Beverly Hills di LA. 

Champs Elysees

Kita mulai menyusuri Champs Elysees dari arah barat tempat monumen Arc De Triomph berdiri, menuju ke timur ke arah alun-alun Paris yang dikenal sebagai Place de la Concorde sejauh 2 km. Walaupun lumayan jauh ditempuh dengan berjalan kaki, tetapi tidak terasa melelahkan karena banyak yang bisa dilihat sepanjang jalan.
Arc de Triomph

Saat menyusuri Champs Elysees saya menyempatkan diri mampir ke salah satu toko kue paling terkenal di Paris yaitu Laduree. Tujuan saya menyambangi Laduree hanya satu, yaitu mencoba produk mereka yang paling terkenal, Macaron. Akhirnya saya membeli satu boks berisi 6 Macaron yang dibandrol seharga 12 Euro.

stack of Macaron


Laduree store

Sesampainya di alun-alun Paris, Place de la Concorde, kita melanjutkan sesi foto-foto lagi sembari terus berjalan sampai akhirnya menemukan Jardin des Tuileres yang merupakan taman publik. Di taman itu kita memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Place de la Concorde





Di Jardin des Tuileries kita banyak menemukan Parisians (sebutan untuk orang-orang Paris) yang sedang asik bersantai menikmati air mancur dan bunga-bunga sembari membaca buku dan beristirahat di rumputnya yang hijau dan tebal.

Free Seat

library in Jardin des Tuileries

Karena Paris dikenal dengan "City of Love" nya, jadi tidak usah heran jika melihat banyak pasangan kasmaran yang asik berpelukan dan berciuman di tempat umum, terutama di Jardin des Tuileries ini. Dunia serasa milik berdua.

Dari Jardin des Tuileries kami menaiki Metro untuk menuju ke tempat lukisan Monalisa berada, yaitu Museum Louvre. Sayangnya lagi-lagi karena kita hanyalah backpacker kere, kita cuma bisa memandangi dari luar museum saja huhu. Tapi seenggaknya jadi ada alasan untuk balik lagi ke Paris suatu hari nanti.

Louvre Museum


Setelah puas berfoto didepan Museum Louvre kami langsung menaiki Metro menuju destinasi terakhir yaitu Gereja Notre Dame. 

Gereja Notre Dame ini adalah inspirasi dari kisah Si Bongkok dari Notre Dame yang pernah saya baca di waktu kecil. Untuk masuk ke dalam gereja tidak dipungut biaya sama sekali, tetapi sayangnya hari itu gereja sedang tidak dibuka untuk umum, jadi kita cukup berfoto-foto di luar saja sebelum kembali ke hotel.

 Notre Dame Church


Saat berjalan mencari stasiun Metro untuk kembali ke hotel, kami secara tidak sengaja melewati Sungai Seine yang merupakan sungai utama di Paris. Akhirnya kami berhenti sejenak untuk menikmati cantiknya matahari terbenam dari jembatan Sungai Seine, lalu kembali ke hotel untuk beristirahat.


on our way back to the hotel

Seine River



Day 2: Hari kedua kami putuskan untuk mengunjungi Chateau de Versailles atau Istana Versailles yang terletak 20 km dari kota Paris, untuk menuju Versailles dari Paris kami menaiki RER train selama kurang lebih 45 menit. Sampai di stasiun Versailles kita harus berjalan kaki sedikit sebelum sampai di Istana. Saat berjalan kaki kita melihat gedung cantik yang bernama Hotel de Ville, saya sempat berfikir kenapa hotel nya sepi sekali, ternyata setelah saya google gedung tersebut bukanlah hotel melainkan City Hall.

in the train on our way to Versailles

Hotel De Ville


Sampai di Istana Versailles ternyata sudah ramai sekali orang, dan ternyata Istana nya lebih besar dan lebih luas dari perkiraan saya. Istana Versailles yang sangat besar terdiri dari bangunan utama Istana, Trianon Palace, taman Istana Versailles, dan Marie Antoinette Estate. Harga tiket pun beragam, ada yang dijual untuk satu hari full, dua hari full, dan ada juga yang dijual secara satuan untuk tempat-tempat tertentu yang mau kita kunjungi. 

Chateau de Versailles

Royal Fence


Kita membeli tiket satuan untuk mengunjungi bangunan utama istana saja seharga 13.50 Euro. Alasan nya selain untuk menghemat pengeluaran, juga waktu yang terbatas karena bangunan utama istana sendiri terdiri dari 2300 ruangan. Benar - benar dibutuhkan satu hari penuh untuk mengeksplore bangunan utama saja.

Royal Chapel





Marie Antoinette bedroom

Saking luasnya Istana Versailles kita sempat kebingungan mencari tempat penjualan tiket, dan parahnya setelah tiket terbeli kita malah menuju pintu keluar. Akhirnya setelah menjelaskan kepada petugas yang berwenang disitu, kita diizinkan masuk kembali.




Hall of Mirrors



gardens and park of the Chateau


our tired faces

Selesai dari Istana Versailles kita langsung kembali ke hotel untuk packing, karena besok kita harus check out dan meninggalkan Paris.

Day 3: Karena kita hanya punya waktu setengah hari sebelum meninggalkan Paris hari ini, kita putuskan untuk mencari titipan dan oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Akhirnya di putuskan untuk pergi ke Galeries Lafayatte pagi itu sebelum terbang ke negara kedua yaitu Barcelona, Spanyol.



Kita memilih melalui jalur udara menuju Barcelona, karena kita melihat bahwa harga tiket pesawat lebih murah dari tiket kereta dan waktu kita yang terbatas. Dan ternyata.... ZONK! Zonk karena bandara yang jauh dari kota, masalah bagasi yang super strict, dan pelayanan yang buruk. Ugh! Masalahnya semua perjalanan antar negara kita selama Europe Trip ini menggunakan transportasi udara, jadi selama perpindahan antar negara selama Europe Trip ini benar-benar menguras emosi dan tenaga.

Setelah mendapatkan semua titipan yang dicari, dengan berat hati kita harus meninggalkan Paris. Au Revoir Paris! Au Revoir Eiffel Tower! Au Revoir roti bagel 1 Euro super enak yang kita makan setiap hari! Til we meet again..

notes: 
- harga per kamar di Hotel Moulin Vert untuk satu malam nya sebesar USD 100 (kurs 2013).
- makan sehari-hari kita selama di Paris kebanyakan adalah roti bagel yang dijual dengan harga 1 Euro.
- sulit untuk menemukan tempat shalat bagi muslim di Paris, selama saya di Paris biasanya kita shalat di pojok taman atau dalam kendaraan yang berjalan.

You Might Also Like

0 komentar

Diberdayakan oleh Blogger.