Europe Trip: Venice

22.58

Day 8: Perjalanan udara dari Roma ke Marco Polo Airport di Venice hanya memakan waktu sekitar 1 jam. Dari situ untuk menuju area San Marco atau pusat kota kita menggunakan transportasi water bus. Karena hampir seluruh Venice dikelilingi oleh air, karena itu pilihan transportasi disana hanyalah gondola, water bus, water taxi, atau berjalan kaki.






Sampai city centre kita berjalan kaki mencari penginapan airbnb kita yang sudah dipesan dari Jakarta. Jalan kaki nya memang tidak terlalu jauh, tetapi masalahnya di Venice ada banyak sekali tangga yang merupakan jembatan penghubung dari satu tempat ke tempat lain nya, sehingga buat flashpacker yang menggeret-geret koper seperti saya ini cukup kewalahan.

the street situation





Tujuan kita ke Venice cuma satu, apalagi kalau bukan mau naik gondola. Kita pun langsung mendatangi pangkalan gondola dan setelah bertanya-tanya ternyata harganya cukup mencekik, satu orang dibandrol 80 Euro atau kalau dirupiahkan sekitar Rp 1.000.000! (kurs 2013). Mahal banget emang, tapi karena memang sudah diniatkan, dan selama di Paris dan Barcelona kita juga sudah super irit, akhirnya cuss keliling naik gondola.

Muter-muter naik gondola ternyata tidak se romantis dan se indah yang saya bayangkan, perairan Venice tidak terlalu bersih dan menurut saya agak sedikit berbau tidak enak.

gondola ride






Setelah puas berkeliling selama kurang lebih 40 menit menaiki Gondola menyusuri Grand Canal dan sekitarnya, kita pun langsung menuju Piazza San Marco. Hari sudah mulai gelap, tetapi Piazza San Marco malah terlihat lebih cantik saat malam dengan lampu-lampu dan pertunjukan dari para Street Performance yang ciamik ditengah-tengah Piazza.

piazza san marco




Day 9: Kita masih mempunyai waktu setengah hari sebelum berpindah ke destinasi selanjutnya yaitu Amsterdam, Belanda. Tetapi karena kondisi Airbnb kita yang super nyaman, kita pun menghabiskan sisa hari berleyeh-leyeh dan hanya keluar sebentar untuk membeli beberapa souvenir wajib di Venice yaitu Traditional Venetian Mask yang biasa digunakan saat The Carnival of Venice yang diadakan setiap tahun nya.


Traditional Venetian Mask

bought myself one

Tetapi ternyata karena terlalu santai, kita melewatkan hal penting hari itu dan yang akhirnya membawa kita melalui drama yang melelahkan (lagi). Jadi di Venice terdapat 2 airport, yaitu Venice Marco Polo Airport dan Treviso Airport. Karena penerbangan kita menuju Amsterdam dengan low-cost airlines, dari yang sudah sudah biasanya terbang melalui airport kecil seperti Treviso. Dengan pedenya kita pun langsung menuju Treviso Airport tanpa mengecek tiket lagi, dan alamak! saat sampai airport kita pun baru tersadar bahwa kita berada ditempat yang salah. Penerbangan kita menuju Amsterdam hari itu ternyata melalui Venice Marco Polo Airport. Dengan waktu yang pas-pasan sebelum waktu check in lewat, akhirnya kita memutuskan untuk menaiki taksi untuk menuju Venice Marco Polo. Saat sedang panik dan terburu-buru inilah handphone saya dicuri dari dalam tas saya tanpa saya sadari, berkali kali lolos di Roma akhirnya kena copet juga di Venice. Jadi inget bercandaan teman saya sebelum berangkat, kalau belum kecopetan di Itali berarti belum sampai di Itali. Well..

But the good news is.. we made it! Kita sampai di Venice Marco Polo tepat waktu, maupun harus bayar biaya taksi yang tidak murah, yang untung dibagi berlima. Pasti selalu ada hal-hal tidak terduga saat travelling ke tempat baru, but that is the art of the travelling itself.




You Might Also Like

1 komentar

Diberdayakan oleh Blogger.